Selasa, 01 Oktober 2013

kawan, sekali lagi kubaca larik ini, berjuta kali aku merasa begitu dalam, begitu erat, begitu dekat .

" kalau aku orang dermawan karena ayahku yang mengajarkan

  kalau aku jadi orang toleran, itu karna ayahku yang jadi panutan
 
  kalau aku jadi orang beriman, itu karena ayahku yang menjadi imam

  kalau aku jadi orang rendah hati, itu karena ayahku yang menginspirasi,

  kalau aku jadi orang cinta kasih, itu krena ayahku yang memberi tanpa pamrih

  kalau aku bukin puisi ini, karena ayahku yang rendah hati . "


Inayah Wahid

Rabu, 25 September 2013

pagi ini, entah kenapa
rasa begitu sepi
ia melambai, merengek,
terlalu lama ia kuabaikan
atau mungkin terlalu cengeng, ya, begiu kurasa

semua datang begitu saja,
kekokohan kata sekejab musnah,
keromantisan kalimat menghambar
mereka tak lagi muat menampungku

pagi ini, enah kenapa
sangat kacau
buku-buku tak lagi kurasa temaniku
sajak sepatu berbaris,
melodi pintu yang tersibak
semua berantakan

pagi ini, aku rindu masa remajaku,
aku rindu pada bangku
aku rindu pada tali sepatu
aku rindu pagi dilampu merah
aku rindu, diriku

Jumat, 20 September 2013

saya dan jika

jika saya,
maka akan terlalu banyak suara yang masuk ketelinga ini
dan jika saya,
masihkah anda menepuk bahuku,
tersenyum begitu lepas
berteori dengan sajak menjemput fajar
dan jika saya
mungkinkah pembicaraan tetap bisa mengalir?
iya, hanya gravitasi yg membawanya,tak perlu lain
bisakah saya tetap mendengar meskipun
angan begitu keras memompa?
dan jika saya
apakah akan kau buat tembok kokoh hanya untuk kita?
dan jika saya
entah bagaimana akan kau balas sapa
simpulkah?
suara?
ah..aku ini siapa...
setengah sadar menulis aku dan anda...

19/09/13. 12:30 

Jumat, 13 September 2013

mungkin ku kebiri dulu pikiranku?

saat tentang wanita, berjuta kata muncul
lalu kata berhamburan, menciptakan ruang
mozaik yang tercipta begitu beragam ..

saat dengan wanita, beribu ruang muncul
lalu perhatian terfokuskan, menyeragam
mozaik tak begitu nampak, mulai datar..

saat wanita terlewat, fokus kembali
kata sebagian masih menyelinap
ruang kian menyeragam,
mozaik melenyap, semua datar .

dan akhirnya, tak ada waktu bagi pena tuk merekam ...

Kamis, 12 September 2013

jumat ya ?.

entah kenapa semua kini dipermasalahkan..
ataskah dasar perenungan pribadi?
atau lantaran semua cuma kebutuhan eksistensi..?
.
ya, pemikiran ulang atau mengkaji kembali hal-hal yang sudah tertata merupaka sikap positif dan patut diapresisasi. namun jangan kelewat kritis dan tanpa batas ranah yang dikaji . istilahnya ndlodro...

hemat saya, perlulah dipelajari lagi apa yang sebenarnya menjadi batas dalam hal yang bisa dikaji . bukan bermaksud mendzolimi karunia tuhan atas pikiran atau menolak pengkajian secara ilmiah, tapi tentulah disadari kemerdekaan pengkajian itu timbul akibat terdefinisinya batasan? baik batasan indrawi maupun batasan teori .

" perasaaan berpengetahuan atas sesuatu lah sebenarnya ketidak tahuan atas sesuatu, kebebasan adalah terdefinisinya batasan, lewat batasan kerendahan akan terdefinisi dan kerendahan adalah fungsi sifat kepasrahan yang dalam sistem tersebut terpenuhinya driving force sehingga segalanya akan teralirkan. "

jadi ga perlu lebay

  

Rabu, 11 September 2013

Judulnya kamis pagi

hari ini kamis 25 april 01.20
disela-sela menanti laga semifinal liga champion....

banyak hal yang kembali terulang malam ini, bagaimana kau selalu mengulang cerita masa kopiah mu ( entah kau singgung apa dalam ceritamu ) menikmai setiap detik dengan sarung putih andalanmu.


sementara yang lain erat dengan aktifitasnya, kau tetap saja riang menceritakan apa saja tentang mu, dirimu, dan kau...



aku parsialkan kau dalam beberapa kata ganti...karna ku yakin, kau dalam perjuangan menemukan kata ganti yang tepat dalam dirimu...sampai nantinya kau temukan ke:akuan dalam dirimu...


kembali tentang baris 4, ceritamu tentang lalu bukan hanya lalu, tapi tak pernah berlalu, melekat erat disamping kata-kata yang keluar dalam ucapanmu....


sampai saatnya nanti dibaris akhir, temukanlah yang kau sebut passion, impian cita-cita sebagai pelengkap dirimu, ia tak berarti apa-apa dalam ke akuanmu...ber-enterpreuner lah tanpa menumpahkan, tapi mentransformasikan, bukan merusak pola tapi memperkuat pola..menahan bukan berarti diam, tapi teruslah mencari pertanyaan....


tetap kunjungilah aku,

Sabtu, 20 April 2013

doa untuk mereka (on Monday, June 28, 2010 at 12:45am )

kapan aku bsa buat bangga mereka?
untuk menunjuk titik yg mereka harapkan sja ku tak bsa...
pa lg tuk menggoreskan sebuah garis?
apakah aku malu?
pertanyaan bodoh...
malu tak pantas lagi buatku...
aku hnya org yg hnya mengharap smua wktu itu tersusun untukku...
untuk duniaku...
mungkin, tentang harapan mereka, sempat tertutup oleh wktuku...
.
ya alloh,
dlm persimpangan ini, ku ingin kau sertai jalanku...
karna kurasa, smakin jauh aku dg mu...
ya alloh,
berilah mereka umur panjang dan ksbaran...
hingga waktu nanti, atas seijinMu, aku bisa tuk menunjuk titik itu...bahkan meneruskanya tuk jadi sebuah garis...
.
amin...

Rabu, 10 April 2013

Sally Ilahana ( 3/11/13) 23.58


                15 oktober 1993,  disanalah kurasa mimpiku mulai terbangun, saat sepasang kekasih Tuhan menjadi manusia yang pertama membisikku, menyeru spektrum kosmologis tentangNya. Ya, merekalah orang tua ku. Sepasang sosok yang sangat kukenal, yang mengilhami sebagian besar perjalanan hidupku.
                Ibukku, ya....dialah yang pertama kutuliskan. Aku masih ingat ketika ia mengayuh mesin jahit tua sambil membopongku. Atau bahkan kadang sambil menenangkan tidurku. Aku tahu, dia mengayuh bukan untuk dia, bukan untuk laki-lakinya, bukan untuk anaknya, tapi aku tahu, cakupan yang ia berikan lebih luas.  Darinya aku belajar begitu banyak arti ketulusan, memberi pengertian bahwa hidup adalah untuk melayani, bukan semata melayani. Ibukku tak pernah mempersoalkan hak seperti halnya yang diajarkan dibangku sekolah, bukan karena ibukku tak pernah merasakanya, tapi yang kutahu ( darinya ) , hak itu adalah yang semestinya kau lakukan dan kewajiban adalah yang sebijaknya kau rasakan.
                Kini aku ( 19 th ) beranjak dewasa, ada beberapa hal yang kini muncul yang bahkan sebelumnya aku tak sadar ia lahir.
Kini aku berada di semester 2 fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. Salah satu mimpi kecilku sejak bangku sekolah menengah.  Aku ingin selalu menjadi pelayan yang baik bagi sesama, selimut yang hangat bagi tetangga. Maka dari itulah aku ingin jadi apoteker. Sebuah profesi yang sangat ku hasrati. Sebuah apotik ideal yang patient oriented . Tentulah karena ibukku, mengayuh untuk sesama.
Untuk mewujudkan semua hal itu, tentunya perlu perjuangan yang tak mudah. Aku harus mengambil minat FKK ( FArmasi Klinik Komunitas ), dan selanjutnya banyak jalan lagi yang harus kutempuh. Dibenakku, selalu muncul keyakinan yang selalu tumbuh kembang tiap hari. Tak seperti murid ngaji disurau kecil bapakku, kian lama kian  mati.
Kurasa, tentang bagaimana aku bercerita tentang ibuku memenuhi hasratku, dan mimpiku selayaknya surau bapakku.

Rabu, 02 Januari 2013

minggu, adakah yang lebih puitis dari kamar ini?

minggu, adakah yang lebih puitis dari kamar ini?

dalam rindu, bersedekap erat, terlentang khusyu"
semua layaknya puisi cinta bait pertama..

sebagian mendengkur gelisah, entah "sinta"nya kemana..

disuatu pojok,,
mata mencoba terjun kelaut...ditelinga,
riuh alunan "murotal",,
dan wirid, layaknya mesin jahit, merajut wirid!

sarung kaki saling gesek,
layaknya penutup pada akhir sebuh puisi...

minggu, adakah yang lebih puitis dari kamar ini...?